Selasa, 06 Oktober 2020

PROJECT LIFE CYCLE

 


Hai Reader!!, di blog kali ini saya akan membahas mengenai SDLC dan Project Life Cycle. Langsung aja kita simak dibawah ini ..


Apa Itu Software Development Life Cycle (SDLC)

    SDLC adalah siklus hidup pengembangan sebuah sistem. Dalam rekayasa sistem dan rekayasa sebuah software, SDLC merupakan suatu proses pengubahan dan pembuatan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.
Untuk apa SDLC ini? Tentunya untuk menghasilkan output sistem berkualitas tinggi yang sesuai dengan ekspektasi para pengguna.Secara singkat, SDLC menurut Stackify merupakan sebuah proses yang memproduksi sebuah software dengan kualitas setinggi-tingginya tetapi dengan biaya yang serendah-rendahnya.SDLC juga memiliki beberapa tahapan termasuk planning, design, testing, building, dan deployment. Model SDLC yang terkenal meliputi waterfall model, spiral model, dan juga agile model.

FASE PADA SDLC
  1. Identifikasi masalah : Analisis kebutuhan dan masalah merupakan syarat paling dasar dan juga utama dalam SDLC. Dalam tahapan ini, engineer atau developer menerima semua input yang masuk termasuk dari customer, salesperson, industri, dan juga programmer.Setelah input masuk, engineer akan mencoba mempelajari kekurangan dan kelebihan dari sistem. Tujuan utama dari tahapan ini adalah peningkatan dari sistem yang sudah ada.
  2. Perencanaan : Dalam tahap ini, tim engineer akan merencanakan berbagai persyaratan dalam pembuatan software baru atau software yang sudah ada. Hal ini juga termasuk dari aspek biaya dan juga bahan-bahan yang dibutuhkan.Tidak hanya itu, perencanaan ini termasuk pula rincian dari risiko atau skenario terburuk dari software yang akan di-SDLC-kan.
  3. Rancangan : Fase SDLC ini dimulai dari mengubah spesifikasi sebuah software ke dalam design plan yang disebut dengan Desain Dokumen Spesifikasi (DDS).Semua tim yang bersangkutan termasuk dengan klien akan membantu mereview dari rancangan ini dan menawarkan feedback.Sangat penting untuk mengumpulkan semua feedback yang diberikan dalam dokumen ini. Jika ada kegagalan dalam tahap ini, akan berakibat biaya yang melonjak dan menjadi over.Bahkan, kemungkinan terburuknya adalah dapat membuat proyek jadi gagal dan bangkrut.
  4. Membangun atau mengembangkan produk : Dalam tahap SDLC ini, engineer dan tim akan membangun sebuah produk dari barisan atau bahasa pemrograman. Jika tahap sebelumnya sudah dikerjakan dengan sangat detail, mungkin sebenarnya tahap ini dapat dikatakan tahap paling sulit dan membingungkan.
  5. Pengujian :  Dalam tahap pengujian, pertanyaan-pertanyaan seperti “sudahkah kita mendapat apa yang kita mau?” akan terus berulang.Dalam pengujian, engineer dan tim harus memastikan bahwa produk yang dibuat tidak memiliki cacat dan sesuai dengan permintaan klien.
  6. Memasarkan Produk :Jika pengujian sudah selesai, pemasaran produk mulai bisa dilakukan. Hal ini bukan berarti tahap SDLC sudah selesai. Berbagai feedback yang disampaikan oleh user juga harus didengarkan lagi. Bila perlu, akan ada penyesuaian lagi terhadap produk. 
  7.  Melakukan pemeliharaan (maintenance) : Dengan keadaaan dan kondisi teknologi yang terus berubah, tahapan terakhir dari SDLC ini mengharuskan engineer dan tim tetap memelihara produk yang sudah selesai. Hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisir error pada produk.
METODE ATAU TEKNIK SDLC 

1. Waterfall Model : Waterfall merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya (Kristanto, 2004).


2. Spiral Model : Model ini mengadaptasi dua model perangkat lunak yang ada yaitu model prototyping dengan pengulangannya dan model waterfall dengan pengendalian dan sistematikanya.  Model ini dikenal dengan sebutan Spiral Boehm. Pengembang dalam model ini memadupadankan beberapa model umum tersebut untuk menghasilkan produk khusus atau untuk menjawab persoalan-persoalan tertentu selama proses pengerjaan proyek.



3.Iterative Model : Metode yang merupakan pengembangan dari prototyping model dan digunakan ketika requirement dari software akan terus berkembang dalam tahapan-tahapan pengembangan aplikasi tersebut. Sedikit pengertian tentang requirement software dari developer yang diterapkan pada tahap pertama iterasi, akan mendapatkan tanggapan dari user. Ketika requirement menjadi jelas, tahapan iterasi selanjutnya akan dilaksanakan.




4.Fountain Model : Model Fontain merupakan perbaikan logis dari model waterfall, langkah langkah dan urutan prosedurnya pun masih sama. Namun pada model Fountain ini kita dapat mendahulukan sebuah step ataupun melewati step tersebut, akan tetapi ada yang tidak bisa anda lewati stepnya seperti kita memerlukan design sebelum melakukan coding jika itu di lewati maka akan ada tumpang tindih dalam siklus SDLC.

5.Rapid Application Development (RAD) : strategi siklus hidup yang ditujukan untuk menyediakan pengembangan yang jauh lebih cepat dan mendapatkan hasil dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang dicapai melalui siklus tradisional (McLeod, 2002). RAD merupakan gabungan dari bermacam-macam teknik terstruktur dengan teknik prototyping dan teknik pengembangan joint application untuk mempercepat pengembangan sistem/aplikasi (Bentley, 2004). Dari definisi-definisi konsep RAD ini, dapat dilihat bahwa pengembangan aplikasi dengan menggunakan metode RAD ini dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat.


6.EXTREME PROGRAMMING Model (Agile) : Extreme Programming (XP) merupakan suatu pendekatan yang paling banyak digunakan untuk pengembangan perangkat lunak cepat. Alasan menggunakan metode  Extreme Programming (XP) karena sifat dari aplikasi yang di kembangkan dengan cepat melalui tahapan-tahapan yang ada meliputi : Planning/Perencanaan, Design/Perancangan, Coding/Pengkodean dan Testing/Pengujian. (Pressman, 2012:88). 


MANFAAT SDLC

    Dilihat dari berbagai sisi, SDLC memiliki banyak fungsi, antara lain sebagai sarana komunikasi antara tim pengembang dengan pemegang kepentingan. SDLC juga berfungsi membagi peranan dan tanggung jawab yang jelas antara pengembang, desainer, analis bisnis, dan manajer proyek.
Fungsi lain dari SDLC ialah dapat memberikan gambaran input dan output yang jelas dari satu tahap menuju tahap selanjutnya.







Referensi :