Selasa, 29 September 2020

MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

 


Hai Readers!! Balik lagi ke blog saya , pada blog ini saya akan membahas mengenai apa itu Proyek,manajemen serta manajemen proyek . Silahkan simak dibawah ini.. 


PROYEK  adalah aktivitas yang melibatkan waktu, biaya, dan resource(melibatkan tim dalam pengerjaannya). Dapat pula dikatakan kegiatan sementara yang telah ditetapkan awal pengerjaanya dan waktu selesainya, serta telah mempertimbangkan biaya dan tim yang akan dibutuhkan selama pengerjaan.


MANAJEMEN  adalah mengatur atau mengelola melalui beberapa hal yang dapat disingkat menjadi POAC(Planning, Organizing, Action, and Controlling). Pertama adalah Planning, digunakan untuk mempelajari analisa/perencanaan, kedua adalah Organizing, untuk mempelajari delegasi, selanjutnya Action untuk mempelajari pelaksanaan, dan yang terakhir adalah Controlling, untuk mempelajari evaluasi.


PERANGKAT LUNAK adalah sekumpulan instruksi, kode, dokumen, data yang bila dieksekusi akan menjalankan fungsi tertentu.

    Jadi, Manajemen Proyek Perangkat Lunak atau MPPL adalah sebagai suatu proses kegiatan untuk melakukan perencanaan, pengorganiasian, pengarahan dan pengendalian untuk membuat dokumen, data, kode atau dapat disebut perangkat lunak dengan sumber daya organisasi yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu dan biaya yang tertentu pula.

    Adapun fungsi dari Manajemen Proyek Perangkat Lunak itu sendiri adalah untuk transparansi, performa, integrasi antar software dan optimasi sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan, sedangkan tujuan dari MPPL itu sendiri adalah untuk mengelola proyek dengan memahami dasar-dasar yang ada dengan lebih efisien sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih.


KARAKTERISTIK PROYEK PERANGKAT LUNAK

  1. Mempunyai tujuan yang jelas, menuju/membuat perubahan
  2. Kegiatannya dibatasi oleh waktu; sifatnya sementara, diketahui kapan mulai dan berakhirnya
  3. Dibatasi oleh biaya/budget
  4. Dibatasi oleh kualitas
  5. Biasanya tidak berulang-ulang
  6. Memerlukan struktur organisasi temporary

THE TRIPLE CONSTRAIN 


Triple constraint adalah usaha pencapaian tujuan yang berdasarkan tiga batasan, yaitu :

1. Tepat biaya.

Proyek harus dikerjakan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran, baik biaya tiap item pekerjaan, biaya tiap periode pelaksanaan maupun biaya total sampai akhir proyek.

2. Tepat waktu.
Proyek harus dikerjakan dengan waktu sesuai dengan jadwal pelaksanaan proyek (schedule) yang telah direncanakan yang ditunjukan dalam bentuk prestasi pekerjaan (work progress).

3. Tepat mutu.
Mutu produk atau disebut sebagai kinerja (performance), harus memenuhi spesifikasi dan kriteria dalam taraf yang disyaratkan oleh pemilik.

    Ketiganya tersebut merupakan parameter penting bagi penyelenggaraan proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Manajemen proyek dikatakan baik jika sasaran tersebut tercapai.


JENIS-JENIS PROYEK

1. Proyek Engineering-Konstruksi
Dapat Terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan, serta konstruksi.

2. Proyek Engineering-Manufaktur
Tujuan dari membuat produk baru, meliputi pengembangan produk, manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan operasi produk yang dihasilkan.

3. Proyek Penelitian dan Pengembangan
Jenis proyek ini memiliki tujuan untuk melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan produk tertentu.

4. Proyek Pelayanan Manajemen
Proyek pelayanan manajemen tidak memberikan hasil dalam bentuk fisik namun berupa laporan akhir, contohnya merancang sistem informasi manajemen.

5. Proyek Kapital
Proyek kapital adalah proyek yang memiliki kaitan dengan penggunaan dana kapital untuk investasi.

6. Proyek Radio Telekomunikasi
Memiliki tujuan untuk membangun jaringan telekomunikasi yang dapat menjangkau area yang luas dengan biaya minimal.

7. Proyek Konservasi Bio Diversity
Proyek konservasi bio diversity adalah proyek yang memiliki kaitan dengan upaya pelestarian lingkungan.


Mengapa Pengerjaan Proyek Perangkat Lunak Lebih Sulit Dibandingkan Dengan Proyek Lainnya?
     proyek perangkat lunak gagal karena kita tidak menyadari bahwa prinsip rekayasa yang baik harus diterapkan pada proyek perangkat lunak seperti halnya membangun gedung perkantoran. Kami mencoba membela diri dengan mengatakan bahwa konstruksi perangkat lunak "berbeda".Salah satu keluhan paling serius terhadap kegagalan perangkat lunak adalah : 
  • ketidakmampuannya untuk memperkirakan dengan akurasi yang dapat diterima biaya, sumber daya, dan jadwal yang diperlukanuntuk proyek perangkat lunak. 
  • Manajemen hanya mencoba mengikuti metodologi seperti SDLC atau RAD, namun tidak mengetahui metodologi mana yang akan digunakan dan pada saat mana harus menerapkan teknik yang tepat.
  •  penggunaan metodologi estimasi biaya yang tidak tepat
Itulah mengapa Proyek perangkat lunak lebih sulit dibangdingkan proyek lainnya , banyak sekali yang harus dipertimbangkan dengan matang dari awal hingga matang.