Rabu, 26 Februari 2020

Ulasan Mengenai Metode SDLC (SPIRAL)




Hallo Reader !! di postingan kali ini saya akan membahas mengenai Analisis Sistem dan Salah satu metode pada SDLC(Spiral). Mari kita simak dibawah ^^...




Analisis Sistem : adalah penjabaran dari suatu sistem informasi dimana kita ingin mengetahui dan memahami sesuatu yang menurut kita rumit dengan tujuan untuk memberbaiki  berbagai fungsi didalam sistem agar lebih efisien.


Tujuan Analisis Sistem
  • Kita dapat Membuat keputusan jika sistem saat ini bermasalah ataupun juga tidak berfungsi dengan baik & hasil analisisnya akan digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem.
  • Mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan dapat ditandatangani
  • Mengidentifikasi masalah atau mencari pemecah masalahnya
  • Mempelajari sistem yang sedang berjalan saat ini.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan analisis system adalah memahami dan memodifikasi system agar menjadi lebih baik dengan menggunakan metodologi SDLC.Hasil Analisa nya merupakan hasil modifikasi dari yang sebelum nya.

System Analyst : individu kunci dalam proses pengembangan sistem . Tugas nya mempelajari / mengidentifikasi masalah dan kebutuhan dari organisasi untuk menentukan bagaimana orang data proses komunikasi dan teknologi informasi sapat meningkatkan pencapaian bisnis. Orang yang paling bertanggung jawab pada proses analisa dan perancangan sistem informasi.

Skill Yang harus dimiliki oleh System Analyst :
1. Keahlian Analisis
Keahlian analisis sistem digunakan untuk memetakan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan klien yang bisa diselesaikan dengan sistem informasi dan yang tidak.
Dengan menganalisa komponen-komponennya maka seorang analis sistem akan lebih mudah memahami keseluruhan proses bisnis yang berjalan dan menentukan subsistem mana yang berindikasi mengalami masalah.
2. Keahlian Teknis
Seorang dituntut untuk mengenal dan menguasai perangkat lunak maupun perangkat keras terbaru, serta mengetahui keunggulan maupun batasan dari teknologi tersebut. Hal ini sangat membantu analis dalam memilih teknologi yang tepat untuk keperluan klien yang spesifik. Keahlian Teknis dapat diperoleh dari pendidikan formal ataupun latihan khusus dan jam terbang yang lama dalam mengembangkan sistem informasi.
3. Keahlian Manajemen
Analis sistem bertanggung jawab mengatur sumber daya yang dibawah kendalinya, seperti programer dan teknisi. Manajemen tugas yang tepat sangat berpengaruh pada cepat lambatnya penyelesaian proyek. Analis sistem juga harus mampu memprediksi faktor-faktor eksternal seperti kenaikkan harga perangkat, munculnya pesaing dan lain-lain.
4. Keahlian berkomunikasi
Selain ke tiga keahlian tadi, seorang analis sistem juga harus memilik keahlian dalam berkomunikasi atau biasa disebut interpersonal skill. Keahlian ini sangatlah diperlukan untuk menjaring informasi yang akurat tentang permasalahan yang ada pada kliennya. Komunikasi juga diperlukan untuk koordinasi dan instruksi dengan stakeholder yang lain. Dengan menjalin komunikasi secara efektif maka perkembangan proyek dan perubahan terbaru dapat dimonitor dan direspon dengan baik.

Tanggung Jawab System Analyst
1. Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis.
2. Aliran data menuju komputer.
3. Pemrosesan dan penyimpanan data dengan komputer.
4. Aliran dan Informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan penggunanya.

Perbedaan Business Analyst dan System Analyst
Business Analyst : melakukan Analisa untuk keuntungan atau kebutuhan perusahaan tersebut.
System Analyst : mengambil data – data dari bisnis analis untuk kebutuhan teknis atau kebutuhan perangkat lunak nya.

Tahap Analisis Sistem Secara Umum
1.        Definisikan masalah nya terlebih dahulu
2.        Pahami system tersebut dan buat definisinya
3.        Cari alternative apa saja yan tersedia untuk mencapai tujuan modifikasi system
4.        Pilih salah satu alternative yang telah kita buat tadi
5.        Terapkan alternative tersebut dalam memodifikasi suatu system
6.        Lakukan evaluasi apabila telah selesai

Ulasan Mengenai Metodologi SDLC (SPIRAL)

Model Spiral SDLC adalah sebuat metode pengabungan antara Iterative Model dengan Waterfall Model. dengan penekanan yang tinggi pada analisis resiko yang akan di hadapi. Spiral model bertujuan untuk meningkatkan tingkat keberhasilan pada saat pengembangan suatu sistem.

Fase Spriral Model SDLC
Spiral model memiliki 4 fase utama yaitu : Identification, Design, Construct or Build, Evaluation and Risk Analysis

Identification
Pada fase ini bertujuan untuk mengumpulkan kebutuhan bisnis di dasar spiral, Dalam spiral berikutnya disebut sebagai produk deawsa. Identifikasi persyaratan sistem, persyaratan subsistem, persyaratan unit dilakukan pada fase ini. Fase ini juga mencakup komunikasi antar sistem analis dengan klien.

Design
Pada fase ini dimulai dengan desain konseptual di dasar spiral dan melibatkan
desain arsitektur, desain logis dari modul, desain produk fisik dan desain akhir
dalam spiral berikutnya.

Construct or Build
Pada fase ini  mengacu produksi produk perangkat lunak yang sebenarnya di setiap spiral.

Evaluation and Risk Analysis
Pada fase ini  mengidentifikasi, memperkirakan dan memantau kelayakan teknis dan risiko manajemen, seperti jadwal selip dan biaya lebih. Setelah pengujian sistem, akhir dari iterasi klien akan mengevaluasi produk yang sudah dibangun dan akan memberikan feedback.

        Berdasarkan evaluasi pelanggan, proses pengembangan perangkat lunak memasuki tahap iterative  kemudian mengikuti pendekatan linier untuk menyelesaikan hasil feedback klien Proses iterasi sepanjang spiral berlanjut sepanjang development life cycle.


Spesifikasi Spiral Model
Spiral model banyak digunakan dlam industri perangkat lunak seperti di sinkron dengan proses perkembangan alami dari setiap produk, yaitu belajar dengan wakt deadline yang melibatkan resiko minimum bagi klient serta perusahaan pengembang sistem

Berikut adalah spesifikasi dari Spiral Model:
  • Penting saat ada kendala anggaran dan evaluasi resiko
  • Untuk project beresiko menengah - tinggi
  • Pelanggan tidak yakin kebutuhan mereka yang biasanya terjadi.
  • Perubahan signifikan diharapkan dalam produk selama siklus pengembangan sistem
  • Persyaratan yang kompleks dan perlu evaluasi untuk mendapatkan kejelasan
Kelebihan dari Spiral Model
  • Perubahan kebutuhan dapat diakomodir.
  • Persyaratan dapat diketahui lebih akurat.
  • Pengguna dapat melihat sistem awal.
  • Pembangunan dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan bagian-bagian yang berisiko dapat dikembangkan sebelumnya yang membantu dalam manajemen risiko yang lebih baik
Kekurangan dari Spiral Model
  • Manajemen lebih kompleks.
  • Akhir proyek mungkin tidak diketahui di awal.
  • Tidak cocok untuk proyek-proyek berisiko kecil atau rendah dan bisa menjadi mahal untuk proyek-proyek kecil.
  • Proses yang kompleks
  • Spiral mungkin berlangsung tanpa batas.








 sumber :